Perbedaan dari air alkali dengan air minum yang biasa dikonsumsi sehari-hari adalah kandungan mineral yang terdapat di dalamnya sehingga membuatnya bersifat basa. Air minum biasanya memiliki kandungan pH mendekati angka 7. Sedangkan, air alkali memiliki pH di angka 8 atau 9 yang bersifat basa.
Mengapa air minum dengan tingkat basa yang tinggi diperlukan bagi tubuh? Air alkali dipercaya mampu mengondisikan cairan dalam tubuh, terutama darah, yang dianggap mengandung terlalu banyak asam. Normalnya, darah manusia memiliki tingkat pH sekitar 7.4, yang berarti sedikit basa. Penting bagi tubuh untuk memiliki tingkat pH yang seimbang, karena angka 0.5 saja sudah berpengaruh terhadap kesehatan.
Air alkali sendiri dapat diperoleh secara alami ataupun buatan. Air alkali alami dipercaya diambil langsung dari alam, terutama dari air pegunungan. Air yang mengalir dari mata air pegunungan membawa turut serta mineral dari batu-batuan yang dilewati, seperti kalsium, silica, potassium, magnesium, dan bikarbonat. Hal tersebut membuat air alkali memiliki kandungan basa yang tinggi.
Sementara, air alkali buatan diproses dengan sebuah mesin yang melalui sebuah proses kimia bernama elektrolisis. Proses tersebut menggunakan sebuah mesin bernama ionizer, yang berfungsi untuk meningkatkan pH air biasa. Aliran listrik dari mesin tersebut akan memisahkan molekul asam dan basa di dalam air, dan kemudian membuang kandungan asam tersebut. Namun, hal ini juga belum dijamin dengan penelitian mendalam.
Apa saja kegunaan air alkali?
Meskipun belum ada bukti kuat bahwa air alkali dapat menyehatkan tubuh, namun pada beberapa kasus, manfaat air alkali terbukti dapat menangani beberapa masalah kesehatan. Misalnya, pada sebuah penelitian di tahun 2012, alkali water dengan pH 8.8 ternyata dapat menonaktifkan pepsin, yaitu enzim yang bertanggung jawab terhadap kenaikan kandungan asam di dalam tubuh.
